Minggu, 31 Mei 2009

Seri lanjutan tentang "SURVEY, INVENTARISASI DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DENGAN METODE KIKKER" oleh Muhammad Ishak Tjenne

Metode ini dapat diterapkan untuk sistem drainase & sistem Air limbah yang menggunakan sisten pengaliran secara gravitasi. untuk pengolahan yg layak dari keseluruhan sistem, sangat penting untuk mengakses data yg benar dari keselurahan sistem, oleh karena itu diperlukan updating secara teratur dari data tersebut.
Tujuan dari data base ini adalah dimilkinya data aktual untuk keperluan investigasi atau kondisi hidrolis, strukutr dan kinerja operasional untuk membuat rencana jangka panjang untuk pemeliharaan dan investasi.
manfaat/output yg paling menonjol dari metode KIKKER untuk sistem manajemen drainase perkotaani adalah:
1. Menyusun data base
2. mengetahui titik/tempat yang bermasalah yg berkaitan dengan hidrolis
3. Mrnyususn rencana rehabilitasi dan pemeliharaan
4. menyusun perkiraan biaya rehabilitasi dan pemeliharaan
5. melakukan inspeksi untuk pdeting data
6. mengetahui jumlah sedimentasi pada sistem drainase
7. mempermudah penyusun laporan.

Tahapan pelaksanaan dr KIKKER
1. Survey & Inventori
2. Input data ke Software KIKKER
3. Output
4. Updating data

Survei & Inventori
Untuk mengetahui dimensi dan kondisi saluran serta fasilitas dari sistem drainase yg ada.
alat2 yg digunakan :
- GPD HAndle atau Germin 18 dgn LAPTOP
- stik dr bahan besi beton
- rol meter
- kamera
- cat
- alat tulis
Survey Topografi
untuk mengetahu posisi koordinat (x,y,z) dan menentukan elevasi node
alat2 yg digunakan :
- Theodolit & Waterpass
- GPS Handle dgn Laptop

hal2 yg perlu dicatat dalam survei ini adalah ;
- nama jalan
- jenis perkerasan jalan
- nomor node & nomor registasri node
- koordinat node
- bentuk saluran
- dimensi saluran
- jenis material saluran
- tahun pembuatan
- tebal sedimen
- kondisi saluran
- domentasi kondisi saluran

sy kira ini yg penting.....dst...hanya persolan teknis sj...... Trim's....
(yg mau foto copy bahan presentasix (buku) hub sj ato melalui forum)

SURVEY, INVENTARISASI DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DENGAN METODE KIKKER Hapus Topik|Balas Topik Ini , oleh: Muhammad Ishak Tjenne

KIKKER adalah Software yang dibuat dan dikembangkan oleh seorang Engineer dan Programmer dari Belanda ( Hendrik Kingma). Standart-standart eropa yng digunakannya telah disesuaikan dengan kondisi kota-kota di INdonesia. ( telah diterapkan di ACEH)
Kegunaan dari program ini adalah dapat digunakan untuk penyusunan sistem Drainase, Sisitem Irigasi dan Sistem Perpipaan (Air Bersih, Air Kotor dan Perminykan)
Dengan Program ini dapat diketahui permasalahan yang ada pada jaringan dan menyusun rencana rehabilitasi dan pemeliharaan serta menyusun rencana anggaran yang dibutuhkan. Selain itu dapat digunakan untuk INspeksi dan Updating data yang lebih cepat efisien dan efektif karena data Existing sudah tersimpan dalan Sistem.
Metode ini pertama kali diterapakn ACEH dan sudah dikembang dibeberapa kota di NAD. untuk mengaplikasikan program ini ada beberapa kesesuaian program yang mendukung diantaranya EXEL, AutoCAd, SOBEK dan HEC_RAS.

Kartu Rapor Warga/Citizen Report Card (CRC),oleh: Nur Khaerat Nur

Kartu Rapor Warga atau biasa disingkat dg CRCs tercipta dari pengalaman perdana Bangalore di India lalu disebarluaskan ke bebrapa negara seperti Filipina, Vietnam, Ukraina, Tajikistan, Ethiopia dan tanzania. Citizen Report Card ( CRC) adalah alat praktek terbaik secara internasional guna meningkatkan pemberian pelayanan.CRC mengumpulkan umpan balik melalui contoh survei terhadap aspek2 kualitas pelayanan yang paling diketahui oleh pemakai, serta memampukan agen2 publik agar dapat mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahan dalam pekerjaan mereka. CRC berisikan survei yang acak terhadap pemakai jasa publik, serta kumpulan pengalaman para pemakai guna dasar pemeringkatan jasa2 tersbt.CRC memfasilitasi prioritas reformasi dan tindakan2 koreksi dengan mengalihkan perhatian pada masalah2 yg diungkap. Dengan cara mengumpulkan umpan balik dari warga tentang kualitas dan kecukupan jasa publik dari pemakai yang sesungguhnya, maka CRC memberikan deasar yg tepat serta agenda yg proaktif kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar dpt melakukan dialog guna memperbaiki pemberian layanan umum.
Methodologi CRC menggambarkan tujuan2 sbb:
- Mengumpulkan umpan balik dari warga/pddk mengenai tingkat kepuasan terhadap layanan yg disediakan olh berbagai agen pelayanan publik dn jg menyediakan estimasi yg terpercaya atas korupsi dn biaya2 terselubung lainnya.
- Melakukan katalisasi warga dn organisasi masyarakat sipil utk menuntut lebih terhadeap akuntabilitas, akses dn ketanggapan dari penyedia layanan.
- Sebagai alat diagnostic bagi penyedia layanan, konsultan eksternal dan analis/pelaku riset utk memfasilitasi prognosa dan solusi yg efektif.
- Mendorong agen2 publik utk menerapkan dn melakukan promosi terhadap praktek2 yg memudahkan warga, membuat standar kinerja dn memfasilitasi transparansi dlm opeasionalnya.
Dalam termin yg lebih praktis, Kartu Rapor Warga (CItizen Report Cards) memberikan masukan2 strategis sbb:
a. Menyediakan standard ukuran terhadap akses kecukupan dn kualitas pelayanan publik sebagaimana dirasakan oleh warga;
b. Menyediakan ukuran daripada tingkat kepuasan warga utk memprioritaskan tindakan2 korektif;
c. menyediakan indikator terhdp permasalahan yg ada dlm penyampaian layanan publik
d. Menyediakan estimasi yg dapat diandalkan terhadap korupsi serta biaya2 terselubung lainnya;
e. Menyediakan mekanisme utk menjajaki berbagai alternatif warga guna memperbaiki layanan publik.
Mengapa perlu menggunakan Kartu rapor Keluarga?
CRC merupakan alat yg kuat pd saat digunakan sebagai rencana lokal maupun regional guna meningkatkan layanan. Lembaga2 yg sedang melakukan program utk meningkatkan layanan dpt menggunakan CRC utk menentukan apakah perubahan2 yg terjadi sungguh diperlukan dn utk melakukan evaluasi terhadap dampak dr perubahan2 tsbt.
- Sebagai alat diagnostik; informasi kualitatif dn kuantitatif bagi warga ttg standar yg digunakan dn celah2 yg ada dalam pemberian layanan. Mengukur tingkat kesadarn publik terhadap hak dan tanggungjawab warga.
- Sebagai alat akuntabilitas; dengan mengungkapkan lembaga2 yg bertanggungjawab dlm pemberian layanan belum mencapai apa yg tlh ditugaskan atau stanar layanan yg diharapkan.
- Sebagai alat acuan; jika dilakukan secara periodik dapat melacak perubahan jalur dlm kualitas layanan, utk kurun waktu yg berjalan. Perbandingan dari temuan2 di CRC akan mengungkapkan perbaikan2 ataupun penurunan dr pemberi layanan.
- Untuk mengungkap biaya2 terselubung; umpan balik dr warga dpt mengungkapkan biayaya2 ekstra, yg melebihi biaya yg ditetapkan pd saat menerima layanan publik. Memberikan informasi mengenai porsi warga yg membayar suap dan juga besarnya bayaran2 tersebut dan memberikan estimasi terhdp sumber daya pribadi yg dibelanjakan utk mengkompensasi penyediaan layanan yg buruk.
Siapa saja yg dapt menggunakan CRC?
Ada tiga lembaga utama yg umum :
- Organisasi masyarakat sipil (sipil society organization-CSO)
- Badan pemerintahan, apakah itu badan yg terpilih, komite independen ataupun departemen pemerintah dan
- Kosorsium independen (grup), terdiri dr pegawai pemerintaha, perwakilanmasyarakat sipil, akademisi dn media.
Kwalitas apa saja yg diperlukan oleh sebuah Lembaga Utama ?
Lembaga Utama haruslah :
- merupakan bagian yg kredibel dr kota atau sektor dimana ini akan dimulai
- berkomitmen memperbaiki layanan publik, dlm jangka panjang
- mampu utk menangani pekerjaan lapangan yg berkaitan dengan survei (walaupun berarti tdk hrs dpt melakukannya sendiri)dan menginterpretasi umpan balik yg terkumpul.
- mau utk membagi temuan2 baik yg positif maupun yg negative dn
- berpengalaman atau paling sedikit setuju utk bekerja dgn bebrapa pemangku kepentingan (media, kalangan Organisasi Sipil, pemerintah,etc.).

SMART BRIDGE BASE ON FUZZY LOGIC oleh:endy junaedy

Respon struktur jembatan rangka terhadap beban dinamik yang berupa pergerakan kendaraan dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap menurunan kestabilan struktur sebelum akhir masa layan yang diperhitungkan. Pergerakan kendaraan dengan karakteristik dinamik tertentu pada struktur jembatan tidak hanya berpotensi menimbulkan respon getaran secara global, tetapi juga efek tumbukan secara lokal. Akibat beban siklik yang terjadi selama masa servis juga dapat menimbulkan kerusakan dengan terjadinya akumulasi fatique pada sambungan dan pada batang-batang rangka yang dapat menyebabkan berkurangnya redundansi struktur.
Dalam mengantisipasi berbagai fenomena kegagalan yang dapat terjadi maka dilakukan penambahan sistem perkuatan pada struktur atas jembatan melalui sistem tendon pretension eksternal, dengan berbagai konfigurasi. Dalam tinjauan masalah dinamik, penggunaan perkuatan tendon pretension saja membuat struktur atas jembatan bersifat lebih kaku dan tidak memiliki kemampuan mengendalikan responnya.
Sistem kontrol dinamik digunakan untuk mengendalikan respon struktur melalui perubahan properti massa, kekakuan dan/atau redaman sebagai parameter respon struktur terhadap getaran. Kontrol pasif, mengendalikan respon struktur tanpa membutuhkan energi eksternal, namun efektivitasnya terbatas akibat perilakunya yang pasif terhadap pergerakan random. Kontrol aktif memiliki kemampuan memodifikasi respon dinamik struktur melalui aktuator dalam sistem kontrol feedback. Kontrol semi-aktif dan hybrid pada struktur dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas, dan efektifitas sistem kontrol pasif dan aktif dengan penggunaan suplai energi yang kecil.
Untuk mengendalikan repon struktur terhadap pergerakan kendaraan, maka sistem perkuatan tendon pretension dirancang sebagai sistem kontrol aktif dengan menempatkan aktuator pada tendon. Besarnya kemampuan tendon dalam mereduksi respon lendutan struktur jembatan rangka akan sangat bergantung dari konfigurasi tendon dan tipe tendon yang digunakan. Suplai tenaga yang besar dalam setiap aksi pengontrolan, merupakan kendala utama dalam pengontrolan aktif konvensional. Ketika aktuator pada sistem kontrol aktif dirancang untuk dapat mengatur gaya kontrolnya secara proporsional maka suplai tenaga yang dibutuhkan juga dapat disesuaikan terhadap aplikasi gaya kontrol yang harus diberikan.
Algoritma fuzzy logic pada hakekatnya merupakan suatu sistem pakar khusus yang bekerja berubah-ubah bedasarkan sifat alami masalah yang ditanganinya dengan suatu pemetaan ruang input ke ruang output secara tepat. Pengontrolan dengan sistem fuzzy logic control feedback (FLC feedback) pada aktuator, bekerja berdasarkan suatu rule-base dari hubungan input-output yang dibuat untuk dapat memberikan adaptibilitas pengendalian respon dan kapasitas aktuator yang lebih optimal.

Perumahan dan Permukiman,oleh : Nur Khaerat Nur

Pada dasarnya salah satu kebutuhan dasar manusia yakni ketersediaan rumah sebagai tempat tinggal yang bisa didapatkan dengan mudah dan murah...namun yang perlu dicatat dalam hal ini, selain dari segi kuantitas juga yang tak kalah pentingnya yakni bagaimana mutu dari perumahan yang dibangun tersebut.
Pembangunan perumahan dan permukiman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, baik dalam jumlah maupun kualitasnya dalam lingkungan yang sehat serta kebutuhan akan suasana kehidupan yang memberikan rasa aman, damai tentram dan sejahtera.
Dalam menghadapi pola pembangunan perumahan kota abad XXI dan era otonomi daerah, beberapa dasar pengelolaan pembangunan pada umumnya perlu diperhatikan, antara lain, yaitu pembangunan prasarana yaitu tersedia kecukupan pelayanan perkotaan mulai dari air bersih, sanitasi hingga kondisi untuk meningkatkan produktifitas warga perbaikan mutu perumahan . Untuk itu perlu tersedia peta keadaan perumahan (monografi) oleh warga setempat penting agar dapat menyusun strategi dan rencana pembangunan perumahan kota yang tepat dan utuh.
Berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum No. 20 / KPTS / 1986 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan dan Pedoman Perencanaan Lingkungan Permukiman Kota, terbitan kedua tahun 1979, dalam lampirannya ditegaskan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat pengembang adalah ketersediaan sarana jalan,air bersih, air limbah,drainase dan pembuangan sampah.
Salah satu potensi dalam era otonomi daerah yang perlu dikembangkan adalah kekhasan kota, sebagai daya saing dan sekaligus sebagai ciri yang jelas dari perumahan kota setempat agar makin kompetitif dalam arti luas (Silas, 2001).
Kawasan perumahan merupakan komponen utama dan paling menonjol dalam membentuk lingkungan permukiman kota, dan kualitas dari lingkungan perumahan dan perukiman ini sangat ditentukan oleh kualitas pelaku pembangunannya. Lingkungan perumahan dan permukiman kota yang berkualitas akan berpengaruh di dalam peningkatan hjarkat manusia sebagai penghuninya, termasuk kemampuan intelektualnya dan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan, yang ada pada gilirannya akan turut menentukan kualitas dari pembangunan nasional itu sendiri.
Lingkungan perumahan tidak saja merupakan komponen fisik yang paling dominan yang mewarnai suatu wajah kota, akan tetapi juga merupakan manifestasi dari organisasi sosial budaya dari masyarakat penghuninya. Oleh karena itu, lingkungan yang bukan saja hanya meliputi aspek yang dibentuk oleh unsur manusia dan lingkungan yang bukan saja hanya meliputi aspek fisik tetapi juga kegiatan non fisik. Aspek fisik meliputi antara lain rumah , fasilitas ekonomi sosial dan prasarananya. Sedangkan kegiatan non fisik adalah kegiatan manusia dan hubungan fungsional dari unsur pembentukan lingkungan tersebut. Hubungan antara penghuni dengan rumah sekaligus lingkungan karena manusia membutuhkan lahan sebagai tempat berusaha dan tempat tinggal. Manusia akan merubah lingkungan tempat mereka tinggal sesuai dengan keinginannya. Lingkungan perumahan ini dapat berkembang ke arah yang buruk apabila penataan kawasan kurang baik, kepadatan tinggi/tidak sesuai dengan daya dukung, kebersihan tidak tejaga, dan sebagainya.Penurunan kualitas lingkungan sangat ditentukan oleh cara manusia memperlakukan lingkungan tersebut.
Demikian ulasan singkat ttg perumahan dan permukiman semoga bisa dijadikan bahan diskusi dalam upaya terciptanya pembangunan prasarana perumahan dan permukiman yang berkualitas.

Infrastruktur

Prakata
Laju Pembangunan di Indonesia berlangsung cukup cepat dan dinamis. Sebagai negara berkembang tentunya percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka menunjang aktifitas di segala aspek kehidupan baik itu di bidang pendidikan, ekonomi, politik, keamanan dan budaya sangatlah penting dalam rangka menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera.
Namun pada kenyataannya ditilik dari peranan pembangunan yang terkesan kurang terpadu, tidak sistematik dan bahkan cenderung kurang humanis, kiranya membutuhkan segenap pihak (stakeholders) perlu berhenti sejenak untuk merenung, mengkaji, menelaah, membedah, menganalisis dan merumuskan kembali kebijakan dan strategi visi, misi dan aksi dari pembangunan sarana dan prasarana di segenap pelosok tanah air.

The Effect of Side Obstacles on Balang Tonjong Antang Traditional Market Activities, On-Road Performance

 by; Nur Khaerat Nur, Syahdan, Hasmar Halim Department of Civil Engineering, Fajar University, Makassar, Indonesia  Department of Civil Engi...