Tampilkan postingan dengan label sarana dan parasarana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sarana dan parasarana. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Juli 2009

Keranjang Sakti, Oleh : Muh. Ishak Tjenne

TAKAKURA adalah salah satu metode pengomposan sampah ORGANIK skala rumah tangga yang ciptakan oleh Mr. KOJI TAKAKURA...(kerjasama Pusdakota)
Prinsip kerja sistem ini adalah AEROB, tidak berbau sehingga cocok diletakkan didalam ruangan.
Bahan dasar yg digunakan adalah :
- Keranjang (wadah) yang berpori
- kompos yg sdh jadi
- Sekam / serbuk gergaji
- Kardus
- Kasa plastik
- Kain stocking
- Cetok
Cara pembuatan:
- Siapkan keranjang (wadah) yg berpori (ukuran bs didesuaikan keinginan)
- Buat bantalan sekam 2 buah dari kasa plastik yg di isi dengan sekam (sesuai dgn ukuran wadah)
- Potong kardus sesuai ukuran keranjang dan dipasang sekeliling keranjang (wadah)
- letakkan 1 bh bantalan sekam pd dasar keranjang
- Isi keranjang dengan pupuk kompos sampai 1/2 tinggi keranjang
- Letakkan bantal sekan yg ke 2 diats lapisan pupuk kompos
- Tutup kain stocking atau kain kasa
- tutup rapat dgn pentup keranjang
- Keranjang siap digunakan.
cara menggunakan :
- Siapakan sampah basah (ORGANIK)
* sampah yg ukurannya besar sebaiknya dipotong2
* sampah berkuah ditriskan terlebih dahulu
- Buka bantal sekam dan buat galian dilapisan kompos dengan cetok
- Masukkan sampah basah kegalian yg sdh dibuat, tekan2 dan urug dgn lapisan kompos
- tutup kembali dgn bantalan sekam
- tutup dgn kain stocking dan pentup keranjang hingga rapat.

pengisian dilakukan terus menerus hingga penuh, dan selanjutnya kompos dapat diambil 1/3 nya untuk kemudian diisi lagi dengan sampah yng baru.

laKUKan pengadukan secara berkala dan usahakan sampah tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah

Pengomposan dikatan benar apabila suhu +- 60 derajat.

SELAMAT MENCOBA.......

Jumat, 05 Juni 2009

JK, Boediono vs Percepatan Infrastruktur / Proyek Monorail, oleh: Ichwan Kalimasada

Menarik untuk membahas lebih jauh tentang pandangan dan perbedaan kebijakan antara JK dan Boediono didalam isu percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia.JK percaya bahwa untuk keluar dari krisis dan memacu pertumbuhan maka saatnya Indonesia membangun infrastruktur. JK juga ingin mendorong majunya perusahaan lokal dan nasional berpartisipasi membangun bangsa. Sikap JK yang selalu mendorong pengusaha lokal/nasional termasuk BUMN/BUMD untuk maju dan terlibat penuh dalam proyek infrastruktur nasional membuat JK sering tidak sepaham dengan Boediono didalam proses pelaksanaannya. JK ingin bahwa Pemerintah selalu mempunyai ‘sense of crisis’ dan percaya diri penuh didalam mempercepat program pembangunan infrastruktur. Rakyat butuh pertumbuhan ekonomi lebih cepat.Boediono sangat konservatif menjaga stabilitas makro ekonomi, sehingga posisinya sebagai Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KKPPI) yang bertugas mempercepat pembangunan infrastruktur terkesan sangat lamban dan dianggap gagal mengantisipasi keinginan publik yang ingin segera melihat upaya percepatan pembangunan infrastruktur.Sikap JK yang berpihak kepada para pengusaha lokal dan nasional, termasuk BUMN tercermin dalam langkah dan kebijakannya. Referensi JK adalah Mahathir yang memajukan Malaysia dengan membuat kebijakan khusus yang berpihak. JK selalu konsekwen dengan niatnya untuk memajukan perusahaan nasional dan menaikkan martabat para pengusaha negeri ini. Mungkin inilah yang disindir SBY-Boediono soal ‘conflict of interest’ itu.Melihat latarbelakang JK yang berasal dari kalangan pengusaha, sangat gampang untuk melontarkan tuduhan tersebut. JK tidak khawatir dengan tuduhan-tuduhan seperti itu, menurut JK “dinegeri ini hanya Tuhan yang bisa menilai ‘conflict of interest’ seorang pemimpin” karena yang setiap manusia pasti tidak bebas dari konfllik kepentingannya masing-masing.Contoh yang paling sering dikritik oleh pengamat (khususnya Faisal Basri yang akhir-akhir ini mendukung kebijakan Boediono yang dulu sering dikritiknya) terkait dukungan JK terhadap Proyek Jakarta Monorail, dimana JK mendorong Konsorsium Monorail Indonesia untuk membangun dan membiayai sendiri pembuatan kereta monorail dengan memberikan jaminan pemerintah yang sifatnya terbatas. Proposal Konsorsium Kereta Nasional akan menghemat uang negara hampir 50% dari harga kereta impor.Didalam Konsorsium Industri Monorail Nasional, ada PT INKA, PT LEN dan PT Adhi Karya, Tbk, PT INTI dan PT Bukaka. Kehadiran PT Bukaka yang milik adik JK (Achmad Kalla) tentunya yang disindir oleh SBY Boediono sebagai ‘conflict of interest’. Konsorsium ini diharapkan dapat mandiri membangun Proyek Monorail nantinya diseluruh Indonesia.JK santai saja ketika dikonfirmasi mengenai tuduhan ‘conflict of interest; tersebut, “saya yang paling dulu mengecek soal itu, kalau ada mark-up, itu baru konflik kepentingan, setahu saya harga Nasional itu hanya 50% dari harga importir Jepang & Korea, lagi pula saat itu Pemerintah wajib membantu DKI Jakarta mewujudkan transportasi massalnya yang amburadul itu” kata JK.JK juga yakin bahwa rakyat akan tahu bahwa yang dia bela adalah kepentingan nasional dengan niat untuk memajukan industri nasional. JK prihatin melihat BUMN PT INKA yang usianya sudah 35 tahun lebih tapi belum mampu memproduksi sendiri Kereta Monorail, sedangkan pabrik di Malaysia baru dirintis ditahun 2000 sudah beroperasi di tahun 2004.Prinsip JK, mendorong dan memihak itu perlu karena kalau bukan pemimpin yang peduli, siapa lagi yang akan memperjuangkan percepatan pembangunan dan kemajuan pengusaha serta kalangan industri nasional.JK mengambil sikap yang sama pada saat memperjuangkan PT PINDAD untuk lebih mandiri membangun ratusan kendaraan tank militer untuk ABRI. Sukses PT PINDAD adalah sukses yang akan menjadi asset negeri ini. Sekali lagi, untuk niat dan tujuan yang benar JK, sejak awal tidak berhenti berjuang meskipun disindir mempunyai ‘conflict of interest’.Beberapa proyek infrastruktur yang kebijakannya didorong oleh JK :1. Menggerakkan program pembangunan 1000 km jalan tol, program ini akan membuka jutaan tenaga kerja dan menyumbang pertumbuhan ekonomi secara langsung terutama di Jawa (jalur Pantura).2. Mendorong dan mempercepat proses birokrasi persiapan pembangunan pembangkit listrik 10,000 megawatt.3. Menggerakkan birokrasi untuk mempercepat pembangunan 1000 tower Rumah Susun bagi rakyat.4. Mendorong pelaksanaan konversi pemakaian minyak tanah ke gas yang menguntungkan masyarakat.JK juga percaya, bahwa proyek yang dia perjuangkan dan didorong pelaksanaannya tersebut akan menolong rakyat dan bangsa ini keluar dari krisis ekonomi, apapun kritik dan tuduhan akibat kebijakan tersebut, tidak akan menyurutkan langkah JK karena hal tersebut bagian dari tugasnya waktu itu sebagai Wakil Presiden yang dipilih rakyat sesuai kontrak politik antara SBY dan JK. Harapan JK adalah dalam waktu singkat bangsa ini dapat mandiri dan sejahtera dengan kerja keras yang mengandalkan modal sendiri.
Wallahualam.....

Minggu, 31 Mei 2009

Perumahan dan Permukiman,oleh : Nur Khaerat Nur

Pada dasarnya salah satu kebutuhan dasar manusia yakni ketersediaan rumah sebagai tempat tinggal yang bisa didapatkan dengan mudah dan murah...namun yang perlu dicatat dalam hal ini, selain dari segi kuantitas juga yang tak kalah pentingnya yakni bagaimana mutu dari perumahan yang dibangun tersebut.
Pembangunan perumahan dan permukiman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, baik dalam jumlah maupun kualitasnya dalam lingkungan yang sehat serta kebutuhan akan suasana kehidupan yang memberikan rasa aman, damai tentram dan sejahtera.
Dalam menghadapi pola pembangunan perumahan kota abad XXI dan era otonomi daerah, beberapa dasar pengelolaan pembangunan pada umumnya perlu diperhatikan, antara lain, yaitu pembangunan prasarana yaitu tersedia kecukupan pelayanan perkotaan mulai dari air bersih, sanitasi hingga kondisi untuk meningkatkan produktifitas warga perbaikan mutu perumahan . Untuk itu perlu tersedia peta keadaan perumahan (monografi) oleh warga setempat penting agar dapat menyusun strategi dan rencana pembangunan perumahan kota yang tepat dan utuh.
Berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum No. 20 / KPTS / 1986 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan dan Pedoman Perencanaan Lingkungan Permukiman Kota, terbitan kedua tahun 1979, dalam lampirannya ditegaskan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat pengembang adalah ketersediaan sarana jalan,air bersih, air limbah,drainase dan pembuangan sampah.
Salah satu potensi dalam era otonomi daerah yang perlu dikembangkan adalah kekhasan kota, sebagai daya saing dan sekaligus sebagai ciri yang jelas dari perumahan kota setempat agar makin kompetitif dalam arti luas (Silas, 2001).
Kawasan perumahan merupakan komponen utama dan paling menonjol dalam membentuk lingkungan permukiman kota, dan kualitas dari lingkungan perumahan dan perukiman ini sangat ditentukan oleh kualitas pelaku pembangunannya. Lingkungan perumahan dan permukiman kota yang berkualitas akan berpengaruh di dalam peningkatan hjarkat manusia sebagai penghuninya, termasuk kemampuan intelektualnya dan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan, yang ada pada gilirannya akan turut menentukan kualitas dari pembangunan nasional itu sendiri.
Lingkungan perumahan tidak saja merupakan komponen fisik yang paling dominan yang mewarnai suatu wajah kota, akan tetapi juga merupakan manifestasi dari organisasi sosial budaya dari masyarakat penghuninya. Oleh karena itu, lingkungan yang bukan saja hanya meliputi aspek yang dibentuk oleh unsur manusia dan lingkungan yang bukan saja hanya meliputi aspek fisik tetapi juga kegiatan non fisik. Aspek fisik meliputi antara lain rumah , fasilitas ekonomi sosial dan prasarananya. Sedangkan kegiatan non fisik adalah kegiatan manusia dan hubungan fungsional dari unsur pembentukan lingkungan tersebut. Hubungan antara penghuni dengan rumah sekaligus lingkungan karena manusia membutuhkan lahan sebagai tempat berusaha dan tempat tinggal. Manusia akan merubah lingkungan tempat mereka tinggal sesuai dengan keinginannya. Lingkungan perumahan ini dapat berkembang ke arah yang buruk apabila penataan kawasan kurang baik, kepadatan tinggi/tidak sesuai dengan daya dukung, kebersihan tidak tejaga, dan sebagainya.Penurunan kualitas lingkungan sangat ditentukan oleh cara manusia memperlakukan lingkungan tersebut.
Demikian ulasan singkat ttg perumahan dan permukiman semoga bisa dijadikan bahan diskusi dalam upaya terciptanya pembangunan prasarana perumahan dan permukiman yang berkualitas.

Infrastruktur

Prakata
Laju Pembangunan di Indonesia berlangsung cukup cepat dan dinamis. Sebagai negara berkembang tentunya percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka menunjang aktifitas di segala aspek kehidupan baik itu di bidang pendidikan, ekonomi, politik, keamanan dan budaya sangatlah penting dalam rangka menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera.
Namun pada kenyataannya ditilik dari peranan pembangunan yang terkesan kurang terpadu, tidak sistematik dan bahkan cenderung kurang humanis, kiranya membutuhkan segenap pihak (stakeholders) perlu berhenti sejenak untuk merenung, mengkaji, menelaah, membedah, menganalisis dan merumuskan kembali kebijakan dan strategi visi, misi dan aksi dari pembangunan sarana dan prasarana di segenap pelosok tanah air.

The Effect of Side Obstacles on Balang Tonjong Antang Traditional Market Activities, On-Road Performance

 by; Nur Khaerat Nur, Syahdan, Hasmar Halim Department of Civil Engineering, Fajar University, Makassar, Indonesia  Department of Civil Engi...