Minggu, 31 Mei 2009

Kartu Rapor Warga/Citizen Report Card (CRC),oleh: Nur Khaerat Nur

Kartu Rapor Warga atau biasa disingkat dg CRCs tercipta dari pengalaman perdana Bangalore di India lalu disebarluaskan ke bebrapa negara seperti Filipina, Vietnam, Ukraina, Tajikistan, Ethiopia dan tanzania. Citizen Report Card ( CRC) adalah alat praktek terbaik secara internasional guna meningkatkan pemberian pelayanan.CRC mengumpulkan umpan balik melalui contoh survei terhadap aspek2 kualitas pelayanan yang paling diketahui oleh pemakai, serta memampukan agen2 publik agar dapat mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahan dalam pekerjaan mereka. CRC berisikan survei yang acak terhadap pemakai jasa publik, serta kumpulan pengalaman para pemakai guna dasar pemeringkatan jasa2 tersbt.CRC memfasilitasi prioritas reformasi dan tindakan2 koreksi dengan mengalihkan perhatian pada masalah2 yg diungkap. Dengan cara mengumpulkan umpan balik dari warga tentang kualitas dan kecukupan jasa publik dari pemakai yang sesungguhnya, maka CRC memberikan deasar yg tepat serta agenda yg proaktif kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar dpt melakukan dialog guna memperbaiki pemberian layanan umum.
Methodologi CRC menggambarkan tujuan2 sbb:
- Mengumpulkan umpan balik dari warga/pddk mengenai tingkat kepuasan terhadap layanan yg disediakan olh berbagai agen pelayanan publik dn jg menyediakan estimasi yg terpercaya atas korupsi dn biaya2 terselubung lainnya.
- Melakukan katalisasi warga dn organisasi masyarakat sipil utk menuntut lebih terhadeap akuntabilitas, akses dn ketanggapan dari penyedia layanan.
- Sebagai alat diagnostic bagi penyedia layanan, konsultan eksternal dan analis/pelaku riset utk memfasilitasi prognosa dan solusi yg efektif.
- Mendorong agen2 publik utk menerapkan dn melakukan promosi terhadap praktek2 yg memudahkan warga, membuat standar kinerja dn memfasilitasi transparansi dlm opeasionalnya.
Dalam termin yg lebih praktis, Kartu Rapor Warga (CItizen Report Cards) memberikan masukan2 strategis sbb:
a. Menyediakan standard ukuran terhadap akses kecukupan dn kualitas pelayanan publik sebagaimana dirasakan oleh warga;
b. Menyediakan ukuran daripada tingkat kepuasan warga utk memprioritaskan tindakan2 korektif;
c. menyediakan indikator terhdp permasalahan yg ada dlm penyampaian layanan publik
d. Menyediakan estimasi yg dapat diandalkan terhadap korupsi serta biaya2 terselubung lainnya;
e. Menyediakan mekanisme utk menjajaki berbagai alternatif warga guna memperbaiki layanan publik.
Mengapa perlu menggunakan Kartu rapor Keluarga?
CRC merupakan alat yg kuat pd saat digunakan sebagai rencana lokal maupun regional guna meningkatkan layanan. Lembaga2 yg sedang melakukan program utk meningkatkan layanan dpt menggunakan CRC utk menentukan apakah perubahan2 yg terjadi sungguh diperlukan dn utk melakukan evaluasi terhadap dampak dr perubahan2 tsbt.
- Sebagai alat diagnostik; informasi kualitatif dn kuantitatif bagi warga ttg standar yg digunakan dn celah2 yg ada dalam pemberian layanan. Mengukur tingkat kesadarn publik terhadap hak dan tanggungjawab warga.
- Sebagai alat akuntabilitas; dengan mengungkapkan lembaga2 yg bertanggungjawab dlm pemberian layanan belum mencapai apa yg tlh ditugaskan atau stanar layanan yg diharapkan.
- Sebagai alat acuan; jika dilakukan secara periodik dapat melacak perubahan jalur dlm kualitas layanan, utk kurun waktu yg berjalan. Perbandingan dari temuan2 di CRC akan mengungkapkan perbaikan2 ataupun penurunan dr pemberi layanan.
- Untuk mengungkap biaya2 terselubung; umpan balik dr warga dpt mengungkapkan biayaya2 ekstra, yg melebihi biaya yg ditetapkan pd saat menerima layanan publik. Memberikan informasi mengenai porsi warga yg membayar suap dan juga besarnya bayaran2 tersebut dan memberikan estimasi terhdp sumber daya pribadi yg dibelanjakan utk mengkompensasi penyediaan layanan yg buruk.
Siapa saja yg dapt menggunakan CRC?
Ada tiga lembaga utama yg umum :
- Organisasi masyarakat sipil (sipil society organization-CSO)
- Badan pemerintahan, apakah itu badan yg terpilih, komite independen ataupun departemen pemerintah dan
- Kosorsium independen (grup), terdiri dr pegawai pemerintaha, perwakilanmasyarakat sipil, akademisi dn media.
Kwalitas apa saja yg diperlukan oleh sebuah Lembaga Utama ?
Lembaga Utama haruslah :
- merupakan bagian yg kredibel dr kota atau sektor dimana ini akan dimulai
- berkomitmen memperbaiki layanan publik, dlm jangka panjang
- mampu utk menangani pekerjaan lapangan yg berkaitan dengan survei (walaupun berarti tdk hrs dpt melakukannya sendiri)dan menginterpretasi umpan balik yg terkumpul.
- mau utk membagi temuan2 baik yg positif maupun yg negative dn
- berpengalaman atau paling sedikit setuju utk bekerja dgn bebrapa pemangku kepentingan (media, kalangan Organisasi Sipil, pemerintah,etc.).

6 komentar:

  1. Husnullah Pangeran :hehe, kekx cara ini telah banya dipraktekkan pada pelayanan2 swasta, boleh dicoba pada pelayanan publik tapi mungkin pilot project aja dulu jangan terlalu masif ntar tidak sustain...

    BalasHapus
  2. iya dr pihak swasta memang pernah adakan bahkan kemarin di gowa jg sdh pernah adakan tp bukan melalui program bank dunia secara langsung dan mereka mengatakan secara resminya konsep ini blm pernah di adakan, pelatihannya saja baru diadakan 2 kali pertama tahun lalu di jakarta dan tahun ini baru2 diadakan di Unhas makassar ...Saat in pihak bank dunia telah mencoba menerapkan konsep CRC ini di Indonesia melalui kerjasama dengan berapa perguruan Tinggi dan kebetulan Unhas ditetapkan sebagai koordinator program di Indonesia..selama satu minggu pihak penyelenggara kerjasama Bank Dunia dengn Unhas mengadakan pelatihan CRCs dan akan dilanjutkan beberapa perguruan tinggi lannya..baik dijawa,bali dn sumatra...hasil pelatihan ini akan diimplementasikan dengan mengadakan pilot project pada salah satu daerah (makassar) yg ada di Sul-Sel. So kita lihat aja hasilnya nanti...ok man..tq

    BalasHapus
  3. Ebby Hermawan:Saya pikir hasil pilot project ini perlu dimonitor terus menerus, karena masalah di kita adalah konsistensi sebagaimana disinggung Sdr. Husnullah. Tidak kalah pentingnya adalah masalah pendanaan agar CRCs ini bisa berkesinambungan. Tentunya banyak yang menunggu informasi hasil dari Pilot Project di Sulsel ini.
    Good luck!!

    BalasHapus
  4. betul skali kawan...salah satu tahapan program ini memang berfungsi kontrol terlebih pd sejauh mana tingkat pelayanan yg sudah diberikan oleh pemerintah..meskipun mungkin yg dikhawatirkan ada pemerintah lokal yg alergi dg program ini karena secara langsungsung jg akan menyinggung ttg bagaimana sebenarnya kinerja pemerintah atau lembaga pengelola layanan itu sendiri...namun harus optimis bahwa program ini akan bs berjalan asalkan mendapatkan dukungan dari stakeholers demi mewujudkan kualitas pembangunan yg lebih baik...

    BalasHapus
  5. Ahmad Harun : Setelah Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan, CRC ini akan lebih meningkatkan kredibililitas Birokrasi Pemerintahan dimata Publik namun perlu disempurnakan dengan mekanisme kompensasi bagi personil pengelolanya yang sinergis dengan prilaku organisasinya. Ayo Bangkit untuk indonesia!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  6. @Ahmad Harun: Organisasi/Lembaga Pengelola CRC ini haruslah merupakan lembaga yg independen tidak terpengaruh oleh kepentingan praktis...kegiatan ini rencananya akan dibiayai langsung oleh Bank Dunia bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan NGO yg independen.

    BalasHapus

The Effect of Side Obstacles on Balang Tonjong Antang Traditional Market Activities, On-Road Performance

 by; Nur Khaerat Nur, Syahdan, Hasmar Halim Department of Civil Engineering, Fajar University, Makassar, Indonesia  Department of Civil Engi...