Tampilkan postingan dengan label pembangunan infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembangunan infrastruktur. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Juni 2009

JK, Boediono vs Percepatan Infrastruktur / Proyek Monorail, oleh: Ichwan Kalimasada

Menarik untuk membahas lebih jauh tentang pandangan dan perbedaan kebijakan antara JK dan Boediono didalam isu percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia.JK percaya bahwa untuk keluar dari krisis dan memacu pertumbuhan maka saatnya Indonesia membangun infrastruktur. JK juga ingin mendorong majunya perusahaan lokal dan nasional berpartisipasi membangun bangsa. Sikap JK yang selalu mendorong pengusaha lokal/nasional termasuk BUMN/BUMD untuk maju dan terlibat penuh dalam proyek infrastruktur nasional membuat JK sering tidak sepaham dengan Boediono didalam proses pelaksanaannya. JK ingin bahwa Pemerintah selalu mempunyai ‘sense of crisis’ dan percaya diri penuh didalam mempercepat program pembangunan infrastruktur. Rakyat butuh pertumbuhan ekonomi lebih cepat.Boediono sangat konservatif menjaga stabilitas makro ekonomi, sehingga posisinya sebagai Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KKPPI) yang bertugas mempercepat pembangunan infrastruktur terkesan sangat lamban dan dianggap gagal mengantisipasi keinginan publik yang ingin segera melihat upaya percepatan pembangunan infrastruktur.Sikap JK yang berpihak kepada para pengusaha lokal dan nasional, termasuk BUMN tercermin dalam langkah dan kebijakannya. Referensi JK adalah Mahathir yang memajukan Malaysia dengan membuat kebijakan khusus yang berpihak. JK selalu konsekwen dengan niatnya untuk memajukan perusahaan nasional dan menaikkan martabat para pengusaha negeri ini. Mungkin inilah yang disindir SBY-Boediono soal ‘conflict of interest’ itu.Melihat latarbelakang JK yang berasal dari kalangan pengusaha, sangat gampang untuk melontarkan tuduhan tersebut. JK tidak khawatir dengan tuduhan-tuduhan seperti itu, menurut JK “dinegeri ini hanya Tuhan yang bisa menilai ‘conflict of interest’ seorang pemimpin” karena yang setiap manusia pasti tidak bebas dari konfllik kepentingannya masing-masing.Contoh yang paling sering dikritik oleh pengamat (khususnya Faisal Basri yang akhir-akhir ini mendukung kebijakan Boediono yang dulu sering dikritiknya) terkait dukungan JK terhadap Proyek Jakarta Monorail, dimana JK mendorong Konsorsium Monorail Indonesia untuk membangun dan membiayai sendiri pembuatan kereta monorail dengan memberikan jaminan pemerintah yang sifatnya terbatas. Proposal Konsorsium Kereta Nasional akan menghemat uang negara hampir 50% dari harga kereta impor.Didalam Konsorsium Industri Monorail Nasional, ada PT INKA, PT LEN dan PT Adhi Karya, Tbk, PT INTI dan PT Bukaka. Kehadiran PT Bukaka yang milik adik JK (Achmad Kalla) tentunya yang disindir oleh SBY Boediono sebagai ‘conflict of interest’. Konsorsium ini diharapkan dapat mandiri membangun Proyek Monorail nantinya diseluruh Indonesia.JK santai saja ketika dikonfirmasi mengenai tuduhan ‘conflict of interest; tersebut, “saya yang paling dulu mengecek soal itu, kalau ada mark-up, itu baru konflik kepentingan, setahu saya harga Nasional itu hanya 50% dari harga importir Jepang & Korea, lagi pula saat itu Pemerintah wajib membantu DKI Jakarta mewujudkan transportasi massalnya yang amburadul itu” kata JK.JK juga yakin bahwa rakyat akan tahu bahwa yang dia bela adalah kepentingan nasional dengan niat untuk memajukan industri nasional. JK prihatin melihat BUMN PT INKA yang usianya sudah 35 tahun lebih tapi belum mampu memproduksi sendiri Kereta Monorail, sedangkan pabrik di Malaysia baru dirintis ditahun 2000 sudah beroperasi di tahun 2004.Prinsip JK, mendorong dan memihak itu perlu karena kalau bukan pemimpin yang peduli, siapa lagi yang akan memperjuangkan percepatan pembangunan dan kemajuan pengusaha serta kalangan industri nasional.JK mengambil sikap yang sama pada saat memperjuangkan PT PINDAD untuk lebih mandiri membangun ratusan kendaraan tank militer untuk ABRI. Sukses PT PINDAD adalah sukses yang akan menjadi asset negeri ini. Sekali lagi, untuk niat dan tujuan yang benar JK, sejak awal tidak berhenti berjuang meskipun disindir mempunyai ‘conflict of interest’.Beberapa proyek infrastruktur yang kebijakannya didorong oleh JK :1. Menggerakkan program pembangunan 1000 km jalan tol, program ini akan membuka jutaan tenaga kerja dan menyumbang pertumbuhan ekonomi secara langsung terutama di Jawa (jalur Pantura).2. Mendorong dan mempercepat proses birokrasi persiapan pembangunan pembangkit listrik 10,000 megawatt.3. Menggerakkan birokrasi untuk mempercepat pembangunan 1000 tower Rumah Susun bagi rakyat.4. Mendorong pelaksanaan konversi pemakaian minyak tanah ke gas yang menguntungkan masyarakat.JK juga percaya, bahwa proyek yang dia perjuangkan dan didorong pelaksanaannya tersebut akan menolong rakyat dan bangsa ini keluar dari krisis ekonomi, apapun kritik dan tuduhan akibat kebijakan tersebut, tidak akan menyurutkan langkah JK karena hal tersebut bagian dari tugasnya waktu itu sebagai Wakil Presiden yang dipilih rakyat sesuai kontrak politik antara SBY dan JK. Harapan JK adalah dalam waktu singkat bangsa ini dapat mandiri dan sejahtera dengan kerja keras yang mengandalkan modal sendiri.
Wallahualam.....

Minggu, 31 Mei 2009

Seri lanjutan tentang "SURVEY, INVENTARISASI DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DENGAN METODE KIKKER" oleh Muhammad Ishak Tjenne

Metode ini dapat diterapkan untuk sistem drainase & sistem Air limbah yang menggunakan sisten pengaliran secara gravitasi. untuk pengolahan yg layak dari keseluruhan sistem, sangat penting untuk mengakses data yg benar dari keselurahan sistem, oleh karena itu diperlukan updating secara teratur dari data tersebut.
Tujuan dari data base ini adalah dimilkinya data aktual untuk keperluan investigasi atau kondisi hidrolis, strukutr dan kinerja operasional untuk membuat rencana jangka panjang untuk pemeliharaan dan investasi.
manfaat/output yg paling menonjol dari metode KIKKER untuk sistem manajemen drainase perkotaani adalah:
1. Menyusun data base
2. mengetahui titik/tempat yang bermasalah yg berkaitan dengan hidrolis
3. Mrnyususn rencana rehabilitasi dan pemeliharaan
4. menyusun perkiraan biaya rehabilitasi dan pemeliharaan
5. melakukan inspeksi untuk pdeting data
6. mengetahui jumlah sedimentasi pada sistem drainase
7. mempermudah penyusun laporan.

Tahapan pelaksanaan dr KIKKER
1. Survey & Inventori
2. Input data ke Software KIKKER
3. Output
4. Updating data

Survei & Inventori
Untuk mengetahui dimensi dan kondisi saluran serta fasilitas dari sistem drainase yg ada.
alat2 yg digunakan :
- GPD HAndle atau Germin 18 dgn LAPTOP
- stik dr bahan besi beton
- rol meter
- kamera
- cat
- alat tulis
Survey Topografi
untuk mengetahu posisi koordinat (x,y,z) dan menentukan elevasi node
alat2 yg digunakan :
- Theodolit & Waterpass
- GPS Handle dgn Laptop

hal2 yg perlu dicatat dalam survei ini adalah ;
- nama jalan
- jenis perkerasan jalan
- nomor node & nomor registasri node
- koordinat node
- bentuk saluran
- dimensi saluran
- jenis material saluran
- tahun pembuatan
- tebal sedimen
- kondisi saluran
- domentasi kondisi saluran

sy kira ini yg penting.....dst...hanya persolan teknis sj...... Trim's....
(yg mau foto copy bahan presentasix (buku) hub sj ato melalui forum)

SURVEY, INVENTARISASI DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DENGAN METODE KIKKER Hapus Topik|Balas Topik Ini , oleh: Muhammad Ishak Tjenne

KIKKER adalah Software yang dibuat dan dikembangkan oleh seorang Engineer dan Programmer dari Belanda ( Hendrik Kingma). Standart-standart eropa yng digunakannya telah disesuaikan dengan kondisi kota-kota di INdonesia. ( telah diterapkan di ACEH)
Kegunaan dari program ini adalah dapat digunakan untuk penyusunan sistem Drainase, Sisitem Irigasi dan Sistem Perpipaan (Air Bersih, Air Kotor dan Perminykan)
Dengan Program ini dapat diketahui permasalahan yang ada pada jaringan dan menyusun rencana rehabilitasi dan pemeliharaan serta menyusun rencana anggaran yang dibutuhkan. Selain itu dapat digunakan untuk INspeksi dan Updating data yang lebih cepat efisien dan efektif karena data Existing sudah tersimpan dalan Sistem.
Metode ini pertama kali diterapakn ACEH dan sudah dikembang dibeberapa kota di NAD. untuk mengaplikasikan program ini ada beberapa kesesuaian program yang mendukung diantaranya EXEL, AutoCAd, SOBEK dan HEC_RAS.

SMART BRIDGE BASE ON FUZZY LOGIC oleh:endy junaedy

Respon struktur jembatan rangka terhadap beban dinamik yang berupa pergerakan kendaraan dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap menurunan kestabilan struktur sebelum akhir masa layan yang diperhitungkan. Pergerakan kendaraan dengan karakteristik dinamik tertentu pada struktur jembatan tidak hanya berpotensi menimbulkan respon getaran secara global, tetapi juga efek tumbukan secara lokal. Akibat beban siklik yang terjadi selama masa servis juga dapat menimbulkan kerusakan dengan terjadinya akumulasi fatique pada sambungan dan pada batang-batang rangka yang dapat menyebabkan berkurangnya redundansi struktur.
Dalam mengantisipasi berbagai fenomena kegagalan yang dapat terjadi maka dilakukan penambahan sistem perkuatan pada struktur atas jembatan melalui sistem tendon pretension eksternal, dengan berbagai konfigurasi. Dalam tinjauan masalah dinamik, penggunaan perkuatan tendon pretension saja membuat struktur atas jembatan bersifat lebih kaku dan tidak memiliki kemampuan mengendalikan responnya.
Sistem kontrol dinamik digunakan untuk mengendalikan respon struktur melalui perubahan properti massa, kekakuan dan/atau redaman sebagai parameter respon struktur terhadap getaran. Kontrol pasif, mengendalikan respon struktur tanpa membutuhkan energi eksternal, namun efektivitasnya terbatas akibat perilakunya yang pasif terhadap pergerakan random. Kontrol aktif memiliki kemampuan memodifikasi respon dinamik struktur melalui aktuator dalam sistem kontrol feedback. Kontrol semi-aktif dan hybrid pada struktur dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas, dan efektifitas sistem kontrol pasif dan aktif dengan penggunaan suplai energi yang kecil.
Untuk mengendalikan repon struktur terhadap pergerakan kendaraan, maka sistem perkuatan tendon pretension dirancang sebagai sistem kontrol aktif dengan menempatkan aktuator pada tendon. Besarnya kemampuan tendon dalam mereduksi respon lendutan struktur jembatan rangka akan sangat bergantung dari konfigurasi tendon dan tipe tendon yang digunakan. Suplai tenaga yang besar dalam setiap aksi pengontrolan, merupakan kendala utama dalam pengontrolan aktif konvensional. Ketika aktuator pada sistem kontrol aktif dirancang untuk dapat mengatur gaya kontrolnya secara proporsional maka suplai tenaga yang dibutuhkan juga dapat disesuaikan terhadap aplikasi gaya kontrol yang harus diberikan.
Algoritma fuzzy logic pada hakekatnya merupakan suatu sistem pakar khusus yang bekerja berubah-ubah bedasarkan sifat alami masalah yang ditanganinya dengan suatu pemetaan ruang input ke ruang output secara tepat. Pengontrolan dengan sistem fuzzy logic control feedback (FLC feedback) pada aktuator, bekerja berdasarkan suatu rule-base dari hubungan input-output yang dibuat untuk dapat memberikan adaptibilitas pengendalian respon dan kapasitas aktuator yang lebih optimal.

Infrastruktur

Prakata
Laju Pembangunan di Indonesia berlangsung cukup cepat dan dinamis. Sebagai negara berkembang tentunya percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka menunjang aktifitas di segala aspek kehidupan baik itu di bidang pendidikan, ekonomi, politik, keamanan dan budaya sangatlah penting dalam rangka menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera.
Namun pada kenyataannya ditilik dari peranan pembangunan yang terkesan kurang terpadu, tidak sistematik dan bahkan cenderung kurang humanis, kiranya membutuhkan segenap pihak (stakeholders) perlu berhenti sejenak untuk merenung, mengkaji, menelaah, membedah, menganalisis dan merumuskan kembali kebijakan dan strategi visi, misi dan aksi dari pembangunan sarana dan prasarana di segenap pelosok tanah air.

The Effect of Side Obstacles on Balang Tonjong Antang Traditional Market Activities, On-Road Performance

 by; Nur Khaerat Nur, Syahdan, Hasmar Halim Department of Civil Engineering, Fajar University, Makassar, Indonesia  Department of Civil Engi...